Pemkab Wonogiri menyerahkan sebanyak 50 Sertifikat Halal dari Lembaga Pemeriksa Halal kepada Industri Kecil Menengah (IKM) Makanan Olahan di Kabupaten Wonogiri. Selain itu, diserahkan pula 125 Fasilitasi Sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan 50 Hasil Uji Nutrisi yang telah terbit kepada IKM yang telah menempuh dan menyelesaikan proses dan prosedur fasilitasi yang disediakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Wonogiri di tahun anggaran 2024. Agenda ini digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Jumat (20/12/2024) pagi.
Pj. Sekretaris Daerah Kab. Wonogiri, FX Pranata menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pihak-pihak yang berperan aktif menjadikan produk-produk asli Wonogiri menjadi produk unggulan yang siap bersiang di era global. Pihaknya mengatakan banyak potensi produk unggulan yang dimiliki oleh IKM di Kabupaten Wonogiri, namun rata-rata IKM masih menggunakan manajemen produksi dan pemasaran yang tradisional
“Sehingga meskipun produk ini memiliki kekhasan dan daya tarik kearifan lokal, untuk masuk ke pasar yang lebih luas, sangat perlu dukungan banyak pihak. Melalui Dana Alokasi Khusus Nonfisik Tahun Anggaran 2024 pada Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, kita mengupayakan peningkatan kualitas dan pengembangan IKM di Kabupaten Wonogiri,” katanya.
Pranata mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dan bersinergi meningkatkan kualitas produk IKM Wonogiri dan mengupayakan pengembangan IKM Wonogiri hingga memiliki daya saing global. Salah satunya adalah kerja sama dengan berbagai stakeholders baik dari Lembaga sertifikasi, perbankan, pengusaha skala besar, maupun vendor seperti Indonesia Direct yang mendukung ke akses pasar internasional baik melalui platform digital maupun direct selling.
“Sejalan dengan upaya tersebut kegiatan penandatanganan PKS ini merupakan langkah nyata pendampingan Pemerintah terhadap IKM yang bertujuan untuk mendorong IKM agar dapat menjalin kemitraan usaha dengan usaha besar atau sektor ekonomi lainnya sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi serta skala usaha IKM,” tutur Pranata.
Selain penyerahan sertifikat dan penandatanganan kerja sama, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pameran produk IKM. Pameran menampilkan produk-produk yang lolos uji kandungan nutrisi dan memperoleh sertifikat yang diterbitkan oleh PT Sucofindo.
Kepala Disnakerin Kabupaten Wonogiri, Wiyanto mengatakan kegiatan ini merupakan output yang didanai dari Dana Alokasi Khusus Nonfisik Penguatan Kapasitas Kelembagaan Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah (PK2SIKM) Tahun Anggaran 2024.
“Sudah terlaksana selain pelatihan dan bentuk tatap muka juga dilaksanakan kunjungan IKM serta pelatihan penyusunan layanan proses bisnis untuk 30 anggota Sentra IKM Anyaman Bambu Kecamatan Giritontro,” papar Wiyanto.
Dia menjelaskan dana juga digunakan untuk pengembangan akses pasar dan promosi produk untuk IKM Wayang Kulit Kecamatan Manyaran dan IKM Batik Kecamatan Tirtomoyo disertai pameran produk Dekranas di Pamedan Mangkunegaran kota Surakarta 15-18 Mei 2024 untuk kerajinan wayang dan Jogja fashion week 2024 di JEC Jogjakarta 22 -25 Agustus 2024 untuk kerjainan batik Wonogiren. Lalu pengembangan dan potensi kemitraan untuk Sentra IKM Mete dan Sentra IKM Brem, penyusunan informasi dan analisis pasar IKM berorientasi ekspor untuk 8 sektor unggulan yakni Mete, Kopi, Olahan Kayu, Buah, Simplisia, Kerajinan, Batik, Makanan Olahan; sampai pada pelatihan Prosedur dan Dokumentasi Perdagangan Luar Negeri bagi 20 IKM;