KETENAGAKERJAAN


Penduduk berumur 15 tahun merupakan penduduk yang potensial secara ekonomi, sehingga disebut usia kerja. Penduduk usia kerja ini dikelompokkan menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja dan mencari kerja.
Pada tahun 2013, penduduk usia kerja Kab. Wonogiri berjumlah 715.996 jiwa, atau sekitar tiga perempat dari jumlah penduduk Wonogiri. Angkatan kerja di Kab. Wonogiri pada tahun 2013 berjumlah 515.051 yang terbagi atas angkatan kerja yang bekerja sebanyak 496.232 jiwa dan angkatan kerja yang merupakan pengangguran terbuka sebanyak 18.819 jiwa, kemudian untuk penduduk usia kerja yang bukan merupakan angkatan kerja ada sebanyak 200.945 jiwa, terdiri dari 29.804 jiwa sedang bersekolah, 128.941 jiwa mengurus rumah tangga dan 42.200 jiwa melakukan kegiatan lainnya.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kab. Wonogiri Tahun 2012 adalah sebesar 71,93 persen. Angkatan tersebut menunjukkan bahwa di seluruh penduduk usia kerja (15 tahun keatas) terdapat 71,93 persen diantaranya yang aktif secara ekonomis, sementara sisanya sebesar 28,07 persen masih bersekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya.
TPAK sebesar 71,93 persen merupakan potensi yang besar bagi perekonomian Kab. Wonogiri apabila didukung oleh ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadahi dari sektor ekonomi yang produktif. Presentase penduduk yang bekerja dari total angkatan kerja yang ada yaitu sebanyak 96,35 persen dan hanya 3,65 persen saja yang merupakan pengangguran terbuka. Namun demikian, dari penduduk yang bekerja tersebut sebagian besar mereka masih bekerja di sektor pertanian dan statusnya pun sebagian besar adalah pekerja keluarga.
Jika dilihat dari jumlah pekerja berdasarkan sektor ekonomi tahun 2013 maka lebih dari separuh (53,91 persen) pekerja bekerja di sektor pertanian dan sisanya sebesar 46,09 persen terbagi hampir merata di sektor industri perdagangan, jasa dan lainnya. Bila diperhatikan lagi dari domisili para pekerja, maka terlihat bahwa sebagian besar penduduk pertanian tersebut ada di daerah pedesaan. Sedangkan di perkotaan jenis lapangan usahanya telah merata.
Pembangunan dalam bidang pendidikan di suatu negara menentukan arah kemajuan bangsa. Oleh Karena itu pendidikan menjadi modal utama dalam menyongsong kehidupan bangsa yang lebih sejahtera. Setiap Warga Negara Indonesia diberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan seluas – luasnya. Keberhasilan pembangunan di sektor pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator. Indikator keberhasilan pendidikan yang biasa digunakan adalah Angka Melek Huruf (AMH), Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Angka Partisipasi Sekolah (APS) dan Angka Partisipasi Murni (APM).
Pada tahun 2013, APS Kab. Wonogiri menunjukkan angka yang semakin menurun untuk kelompok umur yang lebih tinggi. APS yang mencapai 99,31 persen pada kelompok umur 7-12, turun menjadi 90,93 persen di kelompok umur 13-15 dan kemudian turun lagi menjadi 62,55 persen di usia 16-18 tahun dan akhirnya turun drastis hingga mencapai 22,63 persen di kelompok umur 18 tahun lebih tinggi pada penduduk perempuan. Sedangkan pada usia 19-24 angka partisipasi sekolah laki-laki lebih tinggi.